“ Orang- orang sibuk “ kata yang paling bijak untuk mendefenisikan situasi yang dialami dan sedang terjadi di Lembaga Dakwah Kampus kebanyakan .
Mungkin pada dasarnya memang kader - kader itu benar-benar sibuk atau miskin kepedulian , tidak ada yang tahu kebenaran mutlaknya. Tapi menurut orang-orang bijak , sesuatu yang diulang- ulang berulang kali merupakan sesuatu yang sudah terprinsip dan mendarah daging.
Beban memang makna yang identik untuk kata amanah, amanah dakwah yang diemban oleh seorang aktivis dakwah. Tapi, beban dakwah inilah yang pertama dipikul para Rasul, dipikul Qudwah kita, Nabiyyuna Muhammad SAW, dipikul para Sahabat Muhammad SAW , dan kemudian beban memikulnya dipercayakan kepada para tabi’in lalu para ulama .
Setelah ditelusur alur berjalannya beban tersebut, hanya manusia-manusia pilihan Allah saja yang dipercayakan untuk memikul beban tersebut. Tidak dibebankan kepada manusia-manusia kafir, dan tidak juga diberikan kepada manusia-manusia munafik.
Seyogyanya aktivis dakwah, bangga dengan kepercayaan itu. Bukan kepercayaan dari manusia, bukan pula kepercayaan dari makhluk-makhluk lainnya. Tapi kepercayaan dari Allah SWT , untuk memikul amanah-Nya dalam menyampaikan Risalah Islam dimuka bumi. Kita tahu dan faham semua bahwa, semua yang memikul amanah ini justru akan diberikan ujian demi ujian oleh Allah SWT bukan sebuah waktu luang untuk bersantai atau kemewahan dunia. Karena ujian adalah wujud cinta Allah SWT kepada hamba-Nya
Para kekasih Allah, Rasul-rasulnya tak lepas dari ujian demi ujian itu dan mereka bersabar.. Ujian itu bukan menjauhkan dan melalaikan mereka, tetapi justru mendekatkan mereka kepada Allah SWT . Ingatkah kisah Ibrahim as ? , Ibrahim bergelar Khalilullah ( kekasih Allah ) satu-satunya manusia yang memiliki gelar itu , sampai-sampai para malaikat pun iri karenanya . Nabi Ibrahim diberikan ujian dengan dibakar hidup-hidup , oleh raja zalim pada zaman itu , hanya karena beliau menyampaikan Risalah Islam . Apakah kita juga masih ingat dengan kisah Nabi Yusuf ? , beliau dilempar ke dalam sumur yang gelap gempita , dan kemudian dimasukkan kedalam penjara hanya karena menegakkan kalimat “ Laa ilaha illallah “ .
Begitu banyak kisah rasul-rasul pilihan Allah yang diberikan beban amanah dakwah ini . Dan mereka sabar dengan beban itu, ujian yang diberikan Allah kepada mereka justru semakin mendekatkan mereka kepada Allah SWT. Begitu halnya dengan sang Qudwah , Muhammad SAW , perjuangan dengan dedikasi yang total telah beliau berikan sepanjang hayat beliau .tak terhitung lagi ujian dan cacian yang beliau alami, dari dilepar kotoran hingga dikepung hendak dibunuh , semua ujian itu beliau jalani dengan sabar.
Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kecuali kaum tersebut yang mengubah diri mereka sendiri.
Dari paparan singkat di atas, pada dasarnya tidak alasan untuk para aktivis dakwah tidak bangga dengan status mereka sebagai “pengemban amanah dakwah”.
Yang menjadi pertanyaan mendasar adalah, sesibuk apa kita hingga kita lalai dan mengesampingkan hal yang kita banggakan ini ? .
Pusat dari semua kontrol dari sebuah organisasi adalah komunikasi dan koordinasi. Karena itulah yang menjadi kata dasar “organisasi”, kalau mau hidup sendiri dan mementingkan kepentingan pribadi, jangan pernah ikut organisasi.
Tapi bergabung di dalam organisasi dakwah, kita tidak hanya berbicara tentang organisasi, tapi kita persatuan dalam ukhuwah Islamiyah dan amanah dakwah untuk kemaslahatn ummah. Jangan sampai pada kenyataannya kita sedang lalai, tapi bahkan kita sendiri tidak menyadari bahwa kita sedang lalai.
Mengingatkan saudara itu lebih akan membuat kita lebih mulia ( Q.S Al-Aysr )
Maru’ah dakwah ini akan terbentuk karena Ridha Allah SWT, dan ridha Allah itu selalu bersama manusia-manusia yang bekerja dengan keikhlasan . Amal demi amal yang kita kerjakan sekarang, semoga menjadi Hujjah kita dihadapan Allah kelak .
Beruntunglah orang-orang yang disibukkan dengan kebaikan, sesungguhnya barang siapa yang tidak disibukkan dengan kebaikan pasti ia akan di sibukkan dengan keburukan.
Urusan dunia ini tidak pernah habis ikhwah, semua yang berhubungan dengan dunia akan selalu ada. Tidak akan pernah habis.
Sekali lagi, Tidak akan pernah ! .
Sepanjang hayat dikandung badan, ruh masih bersemayam didalam jasad dan jantung masih berdetak memompa darah urusan dunia ini akan selalu ada, maka jangan sampai ia melenakanmu hingga dunia mengecohmu untuk melalaikan amanah akhirat..
Maka barangsiapa yang mengejar dunia ia hanya akan mendapatkan dunia, tapi siapa yang mengejar akhirat dunia akan mengikutinya.
Maka dari itu.. Ikhwah... Yang lembut hatinya... Mari kita utamakan perjuangan di jalan Allah, karena bantuan Allah itu sangat dekat kepada orang-orang yang beriman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar