Selasa, 28 Juli 2015

Ibu, izinkan aku membalas air matamu



IBU, AKU JUGA SANGAT MENCINTAIMU , kalimat bolt capital ini seperti susah sekali kita ucapkan langsung kepada sang bunda . Ibu, yang telah membesarkan kita dengan dedikasi yang total , memberikan segenap waktunya, memberikan semua kemampuan fisik dan kebutuhannya yang sering kali tersita untuk mengurus kita sedari dari kandungan, balita , anak-anak hingga kini remaja .
  Jasa Ibu itu sungguh besar sobat....., Saat mengandung, Ia sudah berusaha menjaga nutrisi yang baik untuk kesehatan anaknya, susah tidur dan tidak bisa tidur miring ke kiri atau ke kanan bahkan untuk berjalan pun susahh... dengan membawa bayi yang umurnya sebentar lagi dilahirkan..

  Lalu saat dilahirkan... tangisan kita adalah musik baginya... senyuman bayinya adalah film terbaiknya.... bahkan rengekan kita dimalam hari merupakan ujian ketabahan seorang ibu , Ia rela bangun untuk mengganti popok sang anak kesayangan... menyusui .. Bahkan ia tak sempat lagi untuk mempercantik diri.. jangankan itu.. bahkan untuk istirahatpun Ibu tak lagi punya waktu...
Semua waktnya tersita untuk dicurahkan kepada sang balita , balita itu adalah kita ... aku tempo duloe...

  Saat kita mulai merangkak , bicara, berjalan, berlari-lari kecil ... sekolah dasar... tahap-demi tahap itu bukanlah hal mudah yang bisa dilalui oleh seorang Ibu. Tidak akan mungkin mampu dilalui tanpa Ilmu, keikhlasan dan kesabaran ...

IBU, AKU MENCINTAIMU
  Jadi wajarlah , Jika Sang Qudwah bersabda " Surga itu ada dibawah telapak kaki ibumu "
dan " Ridha Allah itu terletak pada Ridha Kedua Orang Tuamu " .


IBU, AKU MENCINTAIMU
 Setelah beranjak remaja.. kita terlahir menjadi remaja manja.. seperti kebanyakan remaja yang selalu mengharap perhatian lebih sang bunda ...

 Banyak contoh dan kondisi yang menjadi indikasi besar kata "manja" ini,  Saat mandi misal, kita lupa bawa handuk .. seketika itu kita teriak " Ma..... tolong ambilin handuk..... "
Beliau  meninggalkan pekerjaan beliau yang mungkin sedang masak , atau pekerjaan urgen lainnya demi memenuhi permintaan sang anak ,  buah hatinya yang manja ini...

   Apakah kita menyadari ... tanpa CINTA yang besar... Ibu tidak mungkin dengan sabar melakukan tahap demi tahap  semua ujian besar ini... Amanahnya , anaknya .


IBU, AKU MENCITAIMU
   Dan kemudian .. Setelah beranjak remaja, remaja manja ini sudah Mulai tertarik pada lawan jenisnya... itu Fitrah, itu Lumrah... tidak ada yang salah dengan itu . Itu merupakan Tabiat manusia .. bahkan para Rasul yang Mulia menikahi para wanita .. mereka juga memiliki keturunan darinya...


   Setelah ketertarikan itu bertambah besar... perhatiannya mulai teralihkan kepada lawan jenisnya.. ia lupa akan perhatian ibunya yang sudah memberikan susu baginya di masa bayinya... mendidiknya hingga remaja manja ini mampu tumbuh menjadi seorang yang berjalan dimuka bumi...
  Ketertarikan besar itu membuatnya terjebak pada "hubungan tanpa status" yang tidak dihalalkan dan jauh dari kebenaran.. seringkali ia kirim Short Message Service pada lawan jenis pujaannya itu " Sayang, usah makan belum ? " atau " lagi diamana? ati2 dijalan ya.. " , atau hal-hal sepele lainnya .
Tapi remaja manja ini bahkan  tidak pernah menanyakan bagaimana kesehatan ibunya yang membesarkannya... yang telah memberikan begitu banyak perhatian dan pengorbanan baginya sejak kecil ...
  sebenarnya.. ia larut didalam kesesatan tapi ia tidak sadar bahwa ia sedang disesatkan ...
ia larut dalam kesalahan.. tapi ia tidak sadar ia sedang salah...
ia larut dalam dosa besar,, tapi ia bahkan tidak menyadari dosanya... dan tidak pernah memperbaiki diri dengan evaluasi...
Lalu... sang anak merengek setiap bulannya kepada sang Ibu untuk dikirim uang jajan bulanan, minta dibelikan ini dan itu...
  Tidakkah kau malu wahai anak manja... ? Ibumu itu banting tulang untuk mendapat uang, Rp.50.000 bisa jadi ia baru bisa kumpulkan dalam dua hari .
Tapi kau habiskan Rp50.000 dalam satu teguk .
   Lalu Kapan kita mampu membahagiakan Ibu ... ? Sedang kita lalai bahwa umur manusia itu sangatlah terbatas...

IBU, AKU MENCINTAIMU
  Adapun aku, saat aku datang menemui ibuku .. aku dapati  beliau Memelukku sambil menangis tapi tersenyum , dan aku cium pipi kanan dan kiri beliau  .. dan saat aku pergi meninggalkan Ibuku, aku mencium pipi kanan dan kiri beliau, beliau Memelukku sambil menangis dan sambil bicara padaku " hati-hati di jalan anakku..... " .

Ibu, izinkan aku membalas air matamu... do'akan aku...


 Ibu... Kau adalah tolak ukur dari segala cinta ...

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar